Selasa, 22 Maret 2011

Bumil Jangan Sampai Kurang Minum


Kompas.com - Selain faktor suhu lingkungan dan tingkat aktivitas, kondisi fisiologis tertentu seperti kehamilan dan menyusui ikut memengaruhi kebutuhan air seseorang. Ibu hamil dan menyusui perlu mendapat asupan air lebih banyak dibandingkan wanita lain.


Secara umum, kebutuhan air selama kehamilan meningkat untuk mendukung sirkulasi janin, produksi cairan ketuban dan volume darah yang meningkat. Selain itu, di masa tri semester ketiga kehamilan banyak bumil yang mengalami konstipasi atau sulit buang air besar.

"Konstipasi saat kehamilan terjadi karena mortilitas usus menurun dan faktor meningkatnya hormon-hormon kehamilan," jelas dr.Budi Iman Santosa, Sp.OG (K), ketua departemen obstetri dan ginekologi FKUI/RSCM Jakarta.

The Institute of Medicine menyarankan konsumsi air pada ibu hamil sebanyak 2,5 liter atau sekitar 10 gelas dalam 24 jam. Sementara itu kebutuhan air minum ibu menyusui lebih banyak lagi, yaitu 3 liter air atau sekitar 13 gelas. "Selain air minum, 20 persen kebutuhan air bisa dipenuhi dari makanan," imbuhnya.

Kurangnya asupan air pada ibu hamil bisa meningkatkan sejumlah gangguan selama kehamilan, seperti sembelit, hipertensi, infeksi saluran kemih. Jika tidak diobati infeksi saluran kemih bisa menjalar ke ginjal dan merangsang timbulnya kontraksi yang tidak seharusnya terjadi. "Minum cukup air putih bisa mencegah hal itu terjadi," kata dr.Budi.

Kecukupan air juga diperlukan ibu hamil menjelang persalinan. "Pada persalinan, dengan mempertimbangkan volume darah yang keluar, energi untuk mengejan dan keringat yang dikeluarkan, diperkirakan perlu tambahan air dua gelas sebelum fase aktif persalinan," katanya. Dehidrasi menjelang proses persalinan bisa menyebabkan kala pembukaan menjadi lama.



Penulis: AN | Editor: Lusia Kus Anna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Penilaian Anda Tentang Blog Ini ?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...