Sabtu, 19 Maret 2011
Pil KB Tanpa Efek Samping akan Segera Hadir
San Francisco, Meski efektifitasnya terbilang tinggi, pil KB kurang disukai karena diduga memicu berbagai efek samping mulai dari kegemukan hingga jerawatan. Kini peneliti mengembangkan pil KB tanpa hormon, yang diharapkan tidak memiliki efek samping.
Harapan baru untuk mengembangkan pil KB atau kontrasepsi oral tanpa hormon berawal dari hasil penelitian di University of California, San Francisco. Penelitian tersebut mengungkap adanya semacam mekanisme elektrik dalam proses pembuahan sel telur.
Ketika sudah siap untuk dibuahi, sel telur melepaskan hormon progesteron yang kemudian menghasilkan sinyal elektrik. Sinyal itu ditangkap oleh sperma, lalu memacunya untuk bergerak cepat dan lebih aktif untuk menerobos lapisan yang menyelubungi sel telur.
Temuan ini memunculkan ide untuk membuat kontrasepsi oral yang menjadikan mekanisme elektrik tersebut sebagai targetnya. Dengan mengacaukan sinyal elektrik yang dihasilkan sel telur, maka sperma tidak akan pernah bisa membuahi atau bahkan sekedar mendekatinya.
Menurut penelitian tersebut, sinyal elektrik itu dipicu oleh pelepasan ion kalsium (Ca 2+) oleh hormon progesteron. Dikutip dari Dailymail, Kamis (17/3/2011), sperma akan kehilangan tenaga serta petunjuk yang mengarahkannya untuk bergerak menuju sel telur jika pelepasan ion tersebut dihambat.
Pil KB konvensional yang digunakan saat ini berisi kombinasi hormon yang berfungsi mencegah pelepasan sel telur. Sel telur yang sudah matang ditahan di indung telur, sehingga ketika sperma datang tidak ada sel telur yang siap untuk dibuahi.
Meski dinilai sangat aman dan efektif mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, pil KB hormonal ini kurang disukai karena punya efek samping. Di antaranya adalah memicu jerawat dan flek atau noda hitam di wajah, bahkan pada beberapa perempuan bisa memicu kegemukan.
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar